Monday, October 27, 2008

Langit Biru...


Wahai diri…

yang berbusana penuh duri…

Menapak angkuh hilir mudik tak terkendali…

Racun legam bersarang tersembunyi…


Dalam relungmu yang sunyi…

Angkara murka dikau semai sepenuh hari…

dan benamkan kuku tajammu dengan santai…

Hingga berdarah-darahlah berjuta nilai…


Sekarang…

Lonceng waktu telah berdentang…

Sepanjang jalan siap membentang…



Bangun berlari hanya impian dan

dimana semua sumpah, bersama angan

sesatmu yang dibanggakan…


tertawalah..

hingga akupun menertawaimu di suatu hari…


menangislah..

hingga akupun menangisimu di suatu hari…


Pilih…

Semoga engkau sang terpilih…

BersamaNya engkau dipilih…

Tak perlu sadu sedan engkau memilih…

Jika firdaus tempatmu kembali..
Selengkapnya...
 
Template by: Abdul Munir | Blog