Monday, October 6, 2008
Jiwa
Duhai jiwa yang terpasung
Duhai sukma yang terbelenggu
Apa gerangan yang engkau risaukan...
Tataplah bayi mungil nan merah
Menyerah tak berdaya
Tentram dalam pangkuan ibunda
Menyusu air susu lambang cinta
Dalam belaian mesrah penuh kedamaian
Jika engkau sedih
Jika bimbang menghantuimu
Maka carilah kebahagiaanmu
Di dalam raga, terbungkus kerudung perasaan dan rasa...
Selengkapnya...
Labels:
Puisi
...Duhai Wanita...
Duhai wanita pemilik paras ayu
Penebar khasanah keindahan
Maafkan daku jika ku dustai
Walau kau ku puja tapi kau ku benci
Walau kau kusanding tapi kau hanya bersama ragaku
Karena hati dan jiwa ini telah bersama rahasia cintamu
Duhai wanita penebar aroma kesturi
Harummu mabukkan akalku
Namun, rahasia cintamu hambarkan segala keharumanmu
Selaksa kata dapat kurangkai tuk gambarkan keindahanmu
Tapi hati dan lidah kaku
Tak kuasa melukiskan rahasia cintamu...
Wanita...
Andai kau tahu rahasia cintamu
Engkau tak akan sudi bersanding
Denganku yang papa ini
Selengkapnya...
Labels:
Puisi
Petuah Sang Arif
* Wahai anakku ! engkau hidup di dunia ini, akan tempat kembalimu adalah Allah SWT. Maka, biarkanlah lahirmu tampak bersama dunia tapi segenap jiwa, hati, jiwa, bathin dan perasaanmu harus senantiasa bersama-Nya.
* Anakku !,Benamkanlah dirimu dalam dunia ketidak terkenalan, biarkan orang berkata atau bahkan menghinakanmu serta tiada memandangmu karna sungguh anakku bukanlah mereka yang akan menghakimi walau mereka memfonis, tohnya yang akan menjadi hakim adalah Dia Yang Maha Adil.
* Duhai anakku !, jangan ikuti langkah mereka yang saling menganggap faham ataupun mazhab yang mereka anut paling benar, karena tiada kebenaran selain bersanding dengan Al-Haq.
* Duhai anakku!, Jangan pernah engkau menonjolkan diri dalam setiap ibadahmu, benamkanlah dirimu serta jadikan setiap ibadah yang kau kerjakan adalah ibadah rahasia yang orang lain tak perlu mengetahuinya Agar engkau dapat menyembah Tuhanmu dengan ikhlas. Dan janganlah terlalu banyak meminta kepada Tuhanmu akan tetapi perbanyaklah berSYUKUR atas apa yang telah di AnugerahkanNya. Dan ketahuilah bahwa segala sesuatu yang kau pandangi dan kau rasakan adalah anugerah walau menurutmu itu keburukan. Olehnya itu anakku, jangan pernah enkau berburuk sangka terhadapNya yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Anakku!, camkanlah semua ini agar keselamatan yang engkau temui di penghujung hayatmu...
Selengkapnya...
Labels:
Curhat
Meraih Keredhaan-MU..
Disuatu waktu..,
Nabi Musa as. berdo'a ;
"ILAHI !, Bimbinglah hambamu kepada amal yang mendatangkan keredhaanmu.."
Allah menjawab ;
"Engakau tidak akan mampu melakukannya"
nabi musa terus bersujud dan terus memohon, maka Allah SWT berwahyu kepada Nabi Musa;
"Wahai putera Imran...! KeredhaanKu ada pada keredhaan menerima ketetapanKu"
Maka, aneh jika kita mengharapkan redha dari Allah sementara kita sendiri tidak pernah mau rela kepada apa yang telah ditetapkanNya...
dan oleh sebab itu, Baginda Umar bin Khattab ra, berpesan ;
"Segala kebaikan terletak didalam redha, jika engkau mampu jadilah orang yang redha dan jiaka engakau tidak mampu maka bersabarlah.."
Aneeh......kan manusia...?
Egoiskan manusia..................?
maunya diredhai, tapi tak pernah mau redha...!!!
Inilah orang yang tega berlaku curang kepada Allah...
karena dia fikir Allah itu bodoh.....
akan tetapi bila tiba saatnya ...
dimana sesal tak bisa menyesal...
keluh tak bisa berkesah....
semuanya pun akan bermuara pada
Rahman dan Rahim
yang akan membuat luka dihati tersayat pilu...
olehnya itu..sadarlah...!!!
Selengkapnya...
Labels:
Bisikan Kalbu
Kau Cahaya Itu
kau cahaya itu
laksana rembulan perawan yang membiaskan ronanya
memberi berkas dalam malamku
kini..., kejora tlah tampak di timur raya
pertanda engkau kan pergi
seribu kenangan yang kau torehkan
dalam malam-malam kita
kau cahaya itu
kemilau hati yang suci
walau bagimu kau penuh noda
namun Sang Penjaga sembunyikan noda itu dari pandanganku
kau cahaya itu...
semoga kita kan beradu lagi
dalam tawa, tangis, canda dan bisu
kau cahaya itu...
semoga kita kan bertemu lagi
dalam tatapan keberkahan Abu Bakar
dalam naungan tapak Rasulullah
oleh seuntai tali sematan Abah kita terrcinta
Selengkapnya...
Labels:
Puisi
Subscribe to:
Posts (Atom)