Friday, November 28, 2008

Oh khayla...puisiku..!!!


Oh khayla...puisiku
malai malai dikilau kilau bening matamu
buatku menjelma air mata
yang mengembur basah pusara bunda
nurmala nurmu...

Kau tahu..saat pijakan kaki menapak cetak
langkah gontai diMattiro Deceng pusaka Arumpone
senja lagi melukis wewarna tembaga di kanvas langit

saat itu..
sahutan hewan pepohon riuh menyalakan malam
sementara hamparan ilalang menari - nari
di desir - desir getaran angin
Mattiro deceng di musim menanam padi
kutergugu dipusara bundamu..khayla
saat kenangan membawaku
tenggelam dalam cekam...


kau begitu belia, oh
kasih yang tlah pergi
...&....
aku begitu sedih, oh
diri yang tlah sendiri

hati berbisik merindu :
kutunggu undangan
buat menemanimu sayangku
dan kita akan kembali bersua..
tersenyum lagi dan lagi serupa dulu

"adakah disana begitu sunyi, begitu sepi ?"

"tak usahlah kau takut, cinta "

saban waktu,
Akulah permadani dedaun coklat
yang rebah di hamparan tanah
pusaramu

dan akulah kunang - kunang
yang datang berkawan
di malam-malam panjangmu

"karenanya,tak usahlah kau takut, cinta".
tak begitu lama - kita pasti bersua kembali

oh Khayla....puisiku,
Mattiro Deceng dimusim menanam padi
akulah air matamu...



disadur dr puisi Guruku "Husni Al-Faqir"
Syukran Ustadz...

Selengkapnya...

Thursday, November 27, 2008

Langit Biruku Bersabda..

Langit biru pernah bersabda:


Wahai diri…

yang berbusana penuh duri…

Menapak angkuh hilir mudik tak terkendali…


Racun legam bersarang tersembunyi…

Dalam relungmu yang sunyi…


Angkara murka dikau semai sepenuh hari…

dan benamkan kuku tajammu dengan santai…

Hingga berdarah-darahlah berjuta nilai…


Sekarang…

Lonceng waktu telah berdentang…

Sepanjang jalan siap membentang…


Bangun berlari hanya impian dan

dimana semua sumpah, bersama angan

sesatmu yang dibanggakan…


tertawalah..

hingga akupun menertawaimu di suatu hari…


menangislah..

hingga akupun menangisimu di suatu hari…


Pilih…

Semoga engkau sang terpilih…

BersamaNya engkau dipilih…

Tak perlu sadu sedan engkau memilih…
Jika firdaus tempatmu kembali.. Selengkapnya...

Sunday, November 2, 2008

Ku Harus Membunuhmu..


Doi..
kau terlalu memberiku banyak as dan harapan..
ingin sekali ku berhenti berharap padamu..
tapi kutahu..hati ini tak akan mampu menahan rasa yang ada…
tetapi saat kumelihat kau bersamanya…
hati ini hancur dan tercabik oleh karena pengkhianatanmu..

Doi..
kau selalu berkata...
ia hanya bagian dari masa lalumu…
ia tak berarti apa-apa untukmu..
tetapi aku akan selalu mengingat...
bahwa kau pernah mencintainya dulu…
dan jika hari ini engkau masih bersamanya..
itu arti kau masih mencintainya..




Doi..
aku takut kalau saja rasa cintamu itu akan tumbuh kembali..
dan kaupun kembali bersamanya..
aku tak sanggup melihat semuanya itu terjadi..
terlalu banyak luka di dalam hati ini yang kau timbulkan...
aku tau ini bukan salahmu

Doi..
tapi…
ah sudahlah..
sekarang yang terpenting bagaimana aku bisa melupakanmu..
menepis bayang-bayangmu yang selalu menguntit disetiap langkahku..

Doi..
kau terlalu baik untukku
kau terlalu sulit untuk diraih
kau terlalu indah untukku
dan aku hanyalah aku…

Dio..
aku takkan bisa menjadi seperti maumu..
menjadi seperti putri yang selalu hadir di benakmu
aku takkan bisa menjadi dirinya..
karena aku adalah aku…
dan maaf ku harus membunuhmu sekarang juga dari benakku..!!
aku tak mau melihatmu lebih lama lagi..
kuharus menyelamatkan hati nan rapuh ini..
Selengkapnya...
 
Template by: Abdul Munir | Blog